Kamis, 16 Mei 2013

KULINER SOLORAYA : Steak Hiu, Buas di Laut, Lunak di Mulut

SOLO–Siapa yang tak kenal ikan hiu. Binatang buas yang hidup dilaut kini menjadi salah satu alternatif santapan menarik dan unik karena dikemas dalam bentuk masakan steak. Steak hiu, adalah salah satu menu yang dikreasikan Chef SFA Coffee&Steak, Didik Rahmanto.
Bagi masyarakat Solo, steak daging ayam atau steak daging sapi mungkin sudah sangat awam. Siapapun bisa menyantap
menu ini dimanapun. Karena sekarang warung steak sudah sangat menjamur. “Kami ingin menampilkan menu baru dan unik, serta belum pernah ada sebelumnya. Hiu kami pilih bukan sekadar unik, tapi khasiat ikan hiu ini hampir mirip dengan khasiat daging kuda,” kata Didik, kepada wartawan, di SFA Coffee&Steak yang berlokasi di Jl RE Martadinata, Solo.
Sejak Maret lalu SFA mengembangkan menu ini. Dan Didik menyampaikan respon pasar Solo cukup bagus. Mengenai menu ini, Didik menjelaskan bahwa proses pembuatan steak hiu hampir sama dengan menu steak pada umumnya.
Hanya saja, untuk proses grill menggunakan teflon, mengingat ikan hiu memiliki tekstur yang sangat lembut. Proses memasaknya juga sangat hati-hati, agar daging tidak remuk.
Kuah steak yang dipakai juga sama dengan kuah steak lainnya. Sementara daging hiu adalah daging yang sudah banyak mengandung garam. “Jadi, saat pengolahan daging ikan hiu, sama sekali tidak memakai garam. Karena dagingnya sudah asin.”
Pemilik SFA Coffee&Steak, Sri Wihartatik, menyampaikan saat ini SFA punya dua jaringan. Selain di Solo, SFA juga buka di Karanganyar. Di SFA Karanganyar juga sudah menyediakan steak hiu.
Dia mengatakan, harga steak hiu di Karanganyar dan Solo berbeda. Di Karanganyar, dia menjual steak hiu pada harga Rp13.000 per porsi. Sementara, di Solo hanya Rp8.900 per porsi. Harga ini justru lebih murah dari steak daging sapi atau sirloin yang mencapai Rp9.500 per porsi.
Hiu yang digunakan memang bukan hiu dewasa tetapi hiu yang masih bayi. Dia sendiri mendapatkan hiu-hiu itu dari suplier. Harga belinya hanya berkisar Rp17.500 per kilogram untuk hiu yang masih utuh, atau Rp24.000 per kilogram untuk ikan hiu yang sudah dipisahkan antara daging dengan tulang dan kulitnya.
Dalam sehari, dia menargetkan bisa menjual 20 kilogram ikan hiu. “Dan rupanya steak hiu ini sangat diminati, terutama oleh kalangan bapak-bapak. Karena khasiatnya hampir sama dengan daging kuda atau daging kambing. Yaitu menambah hawa panas dalam tubuh.”
Dia memastikan menu ini akan membuat penasaran pecinta kuliner Solo. Raja laut yang buas itu rupanya sangat lunak saat dikunyah dan akan terasa nikmat saat dibalut dengan lumuran saus steak.
sumber: Solopos