Wilayah Dusun Melati, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, ternyata menyimpan pesona objek wisata alam yang luar biasa yaitu air terjun. Yang membuat tempat ini istimewa dan layak dikunjungi adalah karena air terjun yang ada di situ memiliki sembilan tingkat.
dari lokasi. Parkirnya bisa di halaman rumah penduduk. Setelah itu, pengunjung harus berjalan kaki di jalan setapak kurang lebih 1 km jauhnya. Tapi perjalanan itu tak terasa melelahkan karena selama itu pengunjung bisa sepuasnya menikmati pemandangan alam berupa hamparan sawah di satu sisi dan sungai kecil yang airnya sangat jernih di sisi lainnya.
Sekitar
250 meter sebelum sampai tujuan, pemandangannya mulai terlihat berbeda. Di
salah satu sisi ada tebing setinggi lebih dari tiga meter dan di sisi lainnya
ada jurang sedalam lebih dari lima meter, dengan sungai berbatu di dasarnya.
Aliran air yang deras terdengar cukup keras
menembus pepohonan. Sepuluh menit kemudian, baru air terjun itu tercapai.
Di
bagian paling bawah itu, mengalir air yang sangat jernih dan sejuk, membuat
beberapa pengunjung berhenti untuk merendam kaki yang lelah sehabis berjalan
kaki selama hampir 45 menit. Naik ke tingkat berikutnya, ada semacam kolam
alami untuk anak-anak yang ingin bermain air.
Menuju
ke air terjun selanjutnya, tantangan mulai mengadang. Pengunjung harus berjalan
merambat di tebing berbatu. Rupanya warga maupun pemerintah kecamatan setempat
belum membuatkan akses yang lebih memadai di bagian itu. Maklum, air terjun itu
memang belum lama dibuka dan dipromosikan secara luas.
Sebelumnya,
lokasi itu hanya diketahui warga sekitar. Mereka yang berkunjung biasanya
karena ingin melihat salah satu dari sembilan air terjun tersebut yang
dinamakan Kedung Turuk. Nama Turuk tersebut dalam bahasa Jawa berarti alat
kelamin perempuan karena bebatuan di tebing yang dilewati air terjun itu konon
dipercaya mirip alat kelamin perempuan. Air terjun itu ada di tingkat ke lima.
Air terjun lainnya dinamai, Banyu Anjlok, Kedung Bandang, Kedung Bunder, Jurang
Gandil, Kali Tangan dan Kali Telu.
Pengunjung
harus melintasi jalan setapak untuk mencapai air terjun bertingkat sembilan di
Dusun Melati, Desa Keloran, Selogiri, Wonogiri. Namun perjalanan sejauh sekitar
1 km untuk mencapai air terjun itu akan disejukkan dengan pemandangan
persawahan dan udara yang segar. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)
Camat
Selogiri, Bambang Haryanto, berencana mengembangkan air terjun itu menjadi
objek wisata untuk menambah pendapatan desa. “Ini merupakan potensi yang sayang
untuk dilewatkan. Saat ini, sudah ada beberapa warga yang membuka warung di
dekat lokasi air terjun. Jika ini bisa dikembangkan, maka kehidupan ekonomi
warga sekitar juga ikut meningkat,” katanya kepada Solopos.com akhir pekan
lalu.
Pihaknya
juga berencana mengenalkan air terjun tersebut dengan nama Curug Sembilan.
Usulan itu mencuat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan
(Musrenbangcam) Selogiri, belum lama ini. Namun demikian, masih banyak
pekerjaan rumah menanti untuk pengembangan objek wisata itu. Di antaranya
memperbaiki akses menuju lokasi. “Kami sudah berembuk untuk mengembangkan
secara bertahap dengan dana dari beberapa sumber. Seperti DAD [dana alokasi
desa], pihak ketiga dan swadaya masyarakat. Sementara ini, kami ingin
memperkokoh jalan setapak agar tidak longsor. Biayanya sekitar Rp70 juta,” kata
Bambang.
Belum
lagi kebutuhan-kebutuhan lain seperti toilet dan tempat untuk pengunjung bisa
duduk-duduk istirahat sambil menikmati pemandangan. Kepala Desa Keloran,
Maryanto, sudah merencanakan membangun beberapa gazebo, tempat ibadah dan MCK.
“Saat hari libur atau Minggu, jumlah pengunjung sudah cukup banyak. Dalam satu
hari bisa mencapai 100 orang. Kalau Senin hingga Jumat, jumlah pengunjung
berjumlah belasan,” katanya.
sumber :http://www.solopos.com