SRAGEN--Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sragen
mengembangkan demontrasi plot (Demplot) penanaman melon di beberapa
kecamatan Kabupaten Sragen.
Pengembangan demplot itu diharapkan
mampu mendukung program pemerintah untuk mengembangkan kawasan pertanian
melon di wilayah Sragen.
Kepala Seksi (Kasie) Buah-Buahan Dinas
Pertanian Sragen, Siswanto, menjelaskan demplot penanaman melon
dilakukan
di tiga kecamatan yaitu Kalijambe, Gemolong dan Ngrampal.
Ketiga kecamatan tersebut dipilih sebagai lahan dempot karena memiliki
potensi yang tinggi untuk pengembangan tanaman melon terutama saat musim
hujan.
Selain untuk pengembangan lahan pertanian melon, Siswanto,
mengaku pengadaan demplot itu diharapkan mampu memberikan gambaran
kepada masyarakat sekitar tentang alternatif tanaman lain saat musim
hujan. Pasalnya, selama ini sata musim hujan, mereka biasanya lebih
sering menanam tanaman padi.
“Melon memang menguntungkan kalau
berhasil. Namun perlakuannnya harus khusus, makanya kami membuat demplot
ini,” terangnya saat ditemui di sela-sela sekolah lapangan tanaman
melon di Kelompok Tani Margomulyo, Dukuh menikan, Desa Jatibatur,
Gemolong, Sragen, Kamis (23/5/2013).
Menurut Siswanto, lahan yang
digunakan untuk demplot melon di tiga kecamatan tersebut seluas dua
hektar. Masing-masing demplot bakal dipantau hingga petani menuai hasil
panen. Ia berharap setelah, demplot berhasil, para petani bisa menanam
melon secara mandiri saat musim tanam selanjutnya.
Lebih lanjut,
Siswanto, mengatakan saat ini ia dan timnya tengah sibuk memberikan
sekolah lapangan tanaman melon ke beberapa desa sasaran demplot. Dalam
sekolah lapangan tersebut para petani diajak melakukan pengamatan hingga
praktik penanaman. Petani juga diberi beberapa materi tentang
penanaman melon dan cara membuat pupuk organik yang bakal digunakan
untuk tanaman melonnya nanti.
Sementara, Petugas Pengamat Hama dan
Penyakit Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (PHP-POPT) Kecamatan
Gemolong, Ali Sutarto, dalam acara tersebut, mengatakan lahan pertanian
di Gemolong mayoritas dimanfaatkan untuk menanam padi. Menurutnya,
petani yang menanam melon di Kecamatan Gemolong hanya ada dua orang
yaitu di Desa Kaloran dan Kwangen. Lahan yang dimanfaatkan untuk
penanaman melon itu sekitar 1,5 hektare.
sumber: Solopos